Pameran senirupa CUT & RE-MIX di Jogja Gallery, 2-9 September 2014, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Festival Kesenian Yogyakarta ke-26 (FKY 26). Akan dipamerkan 40 karya perupa muda hasil seleksi dan 10 karya perupa undangan.
Cut (potong), Re-Mix (pencampuran kembali) merupakan tema pameran yang berangkat dari gejala budaya penciptaan sistem dan struktur tanda sekarang. Ini terutama terlihat pada fenomena praktik kreativitas berbahasa, praktik merangkai benda-benda, imej, bunyi, dan berbagai fenomena tanda sosial dan kultural lainnya. Bahkan pada praktik penemuan ide atau gagasan pun tak lepas dari fenomena 'cut and re-mix' ini. Hasil kebudayaan bukan sekadar hasil dari tindakan 'cut' dan 'mix' semata, namun juga menyertakan pemaknaan aktif manusia, dalam praktik penggambungan kembali (re-mixed) berbagai tanda menjadi aransemen atau komposisi baru.
“Cut n Re-Mix” represents the theme of the exhibition that starts up from the symptoms encountered in the on-going cultural creation system and structural signs. This can be seen especially in the creative language practices phenomena, as well as in the practices of arranging objects, images, sounds and other various social and cultural marks. Even in practice, the creation idea or concept cannot be separated from this “cut and re-mix” phenomenon. This cultural production cannot be simplified solely as being the ‘cut’ and ‘mix’ action results, but it is also a process that defines and integrates people as active human beings in the context of re-mixing various signs practices that can eventually lead to new arrangements and combinations.
Cut (potong), Re-Mix (pencampuran kembali) merupakan tema pameran yang berangkat dari gejala budaya penciptaan sistem dan struktur tanda sekarang. Ini terutama terlihat pada fenomena praktik kreativitas berbahasa, praktik merangkai benda-benda, imej, bunyi, dan berbagai fenomena tanda sosial dan kultural lainnya. Bahkan pada praktik penemuan ide atau gagasan pun tak lepas dari fenomena 'cut and re-mix' ini. Hasil kebudayaan bukan sekadar hasil dari tindakan 'cut' dan 'mix' semata, namun juga menyertakan pemaknaan aktif manusia, dalam praktik penggambungan kembali (re-mixed) berbagai tanda menjadi aransemen atau komposisi baru.
“Cut n Re-Mix” represents the theme of the exhibition that starts up from the symptoms encountered in the on-going cultural creation system and structural signs. This can be seen especially in the creative language practices phenomena, as well as in the practices of arranging objects, images, sounds and other various social and cultural marks. Even in practice, the creation idea or concept cannot be separated from this “cut and re-mix” phenomenon. This cultural production cannot be simplified solely as being the ‘cut’ and ‘mix’ action results, but it is also a process that defines and integrates people as active human beings in the context of re-mixing various signs practices that can eventually lead to new arrangements and combinations.
Kebudayaan bukanlah sebuah praktik yang statis dan stabil, namun Ia selalu dalam proses dinamis dan mengalami berbagai transformasi baru. Dengan demikian, budaya modern, di Nusantara, dengan segala pengaruh perkembangan media dan perubahan teknologi juga merupakan transformasi dari berbagai tradisi. Dari abstraksi ini, muncul pertanyaan, apa yang bisa di - 'cut & re-mix' dari berbagai fenomena transformasi budaya? Inilah hal yang kami sodorkan pada peserta untuk dieksplorasi, sesuai dengan latar belakang dan kecenderungan bidang dan teknik yang saat ini dikerjakan.
Culture does not incorporate
practices that are static or stable, but it is rather a continuous dynamic process
that is always experiencing new kinds of transformations. Therefore, the modern
culture, in the archipelago, with all the influences from the rising media and
changes in technology represents a kind of transformation of the various
traditions as well. From this point comes the question – what can be ‘cut and
mixed’ from the range of phenomena that has transformed the culture? This is
the challenge that we put forward
to the participants in order to be explored in accordance with the background,
the field and the technical
trends that are currently carried out.
Dengan tajuk umum ‘do-dolan’, pameran seni rupa FKY 'cut and re-mix' ini juga mengharapkan peserta bisa 'dolan' (Bahasa Indonesia: jalan-jalan) ke sejumlah referensi, ke berbagai pustaka, narasumber hingga berbagai jenis pengalaman nyata. Peserta bisa memuncukan topik apa saja yang dianggap relevan, penting, menarik untuk dikemukakan. Tidak ada batasan tema dalam pameran ini. 'cut and re-mix' ini lebih merupakan strategi pengungkapan atau ekspresi yang memungkinkan peserta untuk memotong;mengiris suatu fenomena yang dianggap menarik, dan menghadirkannya kembali dengan aransemen dan komposisi baru.
With the slogan “Do-dolan” of the
FKY
art exhibition, the “Cut n Remix” theme wishes as well that the participants
will ‘dolan’ (Indonesian Language: take a walk) to a number of references, from
multiple libraries, as a resource to a wide variety of real experiences.
Participants can show any
topic that is relevant, important and interesting to put forth. There are no
restrictions in this exhibition theme. ‘Cut and Remix’ is seen more as a disclosure
or expression strategy that allows the participants to cut; slicing the
phenomenon considered to be attractive, and
present it with new compositions and arrangements.
Peserta diharapkan tidak terjebak pada pesan yang banal, namun lebih berani mengungkapkan kekhasan sudut pandang, yang berbeda dengan pesan arus besar (mainstream). Tujuan pameran ini adalah memperlihatkan berbagai persektif baru dalam memandang kebudayaan sebagai sebuah praktik penandaan. Pameran seni rupa FKY 2014 kali ini berada ditengah masa peralihan pasca pemilu. ''cut and re-mix' dapat diartikan sebagai sikap dan isyarat filosofis para perupa muda (paperu) untuk mengaransemen dan membangun komposisi makna baru, atas kehidupannya, dengan bahasa ironi, hingga bahasa parodi.
Participants are expected to
not get stuck in the usual banalities, and rather to have more courage to
reveal the idiosyncrasies of the different points of view which are in opposition with the mainstream current. The
purpose of this exhibition is to show a wide range of new perspectives on
looking at culture - as being a significant practice. The 2014 FKY art
exhibition stands in the
middle of the post-election transition. ‘Cut and Remix’ can be defined as an
attitude and philosophical gesture among young artists (paperu) that can arrange and construct different forms of
composition, using ironic language and
parody.
Persaratan Seleksi:
1. Perupa muda berusia 18 - 35 tahun
2. Karya merupakan karya seni 2D (dua dimensi) ukuran maksimal 2mx 2m, karya 3D (tiga dimensi) atau karya instalasi dengan ukuran maksimal 2m x 3m x 2m. Media bebas.
3. Karya yang diajukan bisa dari hasil karya individu, kolaborasi atau project
4. Karya bisa berupa karya lama dengan ketentuan merupakan hasil karya 1 tahun terakhir (2013 - 2014) dan sesuai dengan tema pameran. Diprioritaskan karya baru yang merespon tema.
5. Peserta mengirimkan hasil karya untuk proses seleksi berupa:
- Foto Karya
(dalam bentuk file JPEG atau TIFF, ukuran file minimal 1 MB, resolusi minimal 300 dpi)
- Detail karya dan konsep singkat karya
(dalam bentuk editable file dengan format MSwords atau RTF, maksimal 100 kata. Detail karya meliputi: judul, media, ukuran, tahun pembuatan)
- Biodata/ CV perupa
(dalam bentuk editable file dengan format MSwords atau RTF. Biodata meliputi: nama lengkap, alamat email, alamat tinggal/ studio, nomor telepon dan CV 2 tahun terakhir)
- Pengiriman Aplikasi
File di gabung dalam 1 folder zip, diberi nama sesuai dengan nama perupa, kirim ke alamat email: cutremix.fky26@gmail.com, sebelum tanggal 19 Agustus 2014
6. Proses dan hasil seleksi adalah kewenangan penuh tim kepanitiaan pameran yang terdiri dari narasumber dan direktur artistik. Keputusan tidak dapat diganggu gugat.
7. Hasil seleksi akan diumumkan pada tanggal 22 Agustus 2014 melalui blog ini dan website www.infofky.com dan akun resmi media sosial FKY.
8. Peserta yang lolos seleksi diminta untuk mengumpulkan karya yang akan dipamerkan. Karya dikumpulkan langsung di Jogja Gallery pada tanggal 28 - 29 Agustus 2014.
Jika ada permintaan perlakukan khusus untuk display karya, silahkan dikoordinasikan langsung dengan koordinator/ contact person pameran pada saat pengumpulan karya
9. Display karya di ruang pameran akan dilaksanakan oleh tim display dari kepanitiaan FKY pada tanggal 30 - 31 Agustus 2014, dan membuka kemungkinan bagi para peserta pameran untuk turut serta dalam proses display karya.
10. Pameran akan diselenggarakan di Jogja Gallery pada tanggal 2-9 September 2014. Pembukaan tanggal 2 September 2014.
Contact Person
Alex tmt 081317829066
Alex tmt 081317829066
Hanif Zuhana 081578522303
Arif 085729036110
No comments:
Post a Comment