Thursday, 14 August 2014

Ahmad Oka at CUT & RE-MIX FKY 26

Pameran senirupa CUT & RE-MIX di Jogja Gallery, 2 - 9 September 2014, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Festival Kesenian Yogyakarta ke-26 (FKY 26). Selain akan memamerkan 40 karya seniman muda hasil seleksi, juga akan menampilkan 10 karya seniman undangan. Berikut profil salah satu seniman undangan. 
Ahmad oka prasetiya aji atau biasa disapa oka. Seorang pria yang dilahirkan 15 September 1983 silam di kecamatan Sumowono, 6 km dari Bandungan yang konon menjadi daerah kelengkeng bagi pria hidung belang. Oka yang dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang cukup religius. Bapak nya seorang guru Agama Islam yang selalu mengajarkan kaedah-kaedah Islam dengan taat. Meski demikian Oka yang notabene telah dibekali agama Islam yang kuat  justru lebih tertarik dengan dunia klenik Jawa,okultisme,juga musik keras. Sejak menetap di Yogyakarta ia sempat salah tempat untuk mengambil studinya, hingga 2 tahun kemudian atau lebih tepatnya tahun 2004 Oka keluar dari tempat kuliah pertamanya dan akhirnya ia tercatat sebagai mahasiswa Institut Seni Indonesia, Yogyakarta. Alhasil di kampus inilah Oka mulai berkutat dengan aktifitas kesenian. Mulai dari membentuk kelompok musik yang akhirnya menjerusmuskannya kedalam karya-karya visual berbau musik. Hingga saat ini ia aktif di dua kelompok kesenian, yang pertama yaitu CANGKANG SERIGALA sebuah vokal grup karaoke black metal performance yang dibentuk bersama 2 orang temannya sejak tahun 2006. Selain sebagai grup performance, grup ini juga aktif terlibat dalam perhelatan kesenian. Dan kelompok yang kedua adalah ACE HOUSE Collective, sebuah jaringan kolektif  yang  hampir sebagian besar personilnya adalah perupa muda yang dipunyai Yogyakarta. Dengan kelompok inilah Oka sering terlibat dalam art project yang berlatar belakang visual maupun culture studies.  


Selain sibuk dalam aktifitas berkesenian dalam kelompoknya Oka juga berprofesi sebagai seorang illustrator. Adapun gambarnya sendiri diciptakan direkayasa secara digital. Oka tidak menggambar secara tradisional, akan tetapi dia memulung jutaan citraan yang ada di internet, kemudian mengolahnya dengan menggunakan program digital. Pemulung visual adalah sebuah gejala baru pada seni rupa sekarang ini. Di mana seorang seniman menanggalkan kemampuan kekriyaannya, dan lebih percaya pada rekayasa digital. Para pemulung visual ini, salah satunya Ahmad Oka, menolak menciptakan bentuk baru. Mereka percaya tugas seniman seharusnya (juga) menemukan apa yang telah dibuat dan menempatkannya pada konteks baru. Dengan teknik ini, secara tidak langsung terdapat benang merah antara residu peradaban yang tergambarkan sebagai mahluk-mahluk jahanam yang merupakan gabungan dari berbagai mahluk sebelumnya, dan teknik cari, temu dan pungut visualnya di internet. Tidak ada tempat lagi bagi pencipta nan jenius, seniman adalah pemulung.

Karya-karya ilustrasinya sarat dengan musik kegemarannya yaitu metal yang dipadupdankan dengan dunia klenik,okultis yang dipahaminya. Meski demikian ilustrasi garapannya telah dipakai oleh band-band besar bawah tanah di beberapa negara.Hingga saat ini Oka tinggal di rumah sekaligus studionya di daerah Nitiprayan Yogyakarta. Disela-sela kesibukannya mengulik karya ilustrasi ia juga merawat anjing kesayangannya yang bernama Norman Hakeem Punjabi yang acapkali dipanggil Jabi, maka seketika itu juga anjing tersebut akan melonjak dan growl !!.

-------
Open Application CUT & RE-MIX. mengundang teman-teman perupa muda untuk ambil bagian dalam pameran ini, sebebas-bebasnya, semederdeka-merdekanya melalui jalur open application sampai tanggal 19 Agustus 2014. Pameran CUT & RE-MIX akan diselenggarakan di Jogja Gallery tanggal 2-9 September 2014. Klik disini untuk melihat syarat dan ketentuannya. 

No comments:

Post a Comment